- Selat Malaka Mencekam: Polisi Lepaskan Tembakan Saat Kejar Kurir 90 Kg Sabu
- Sukseskan Program Asta Cita Presiden, Polsek Pujud Tanam Jagung Dilahan Seluas 1 Hektare
- Danlanud Lepas 117 Prajurit Kopasgat ke Perbatasan RI-PNG
- Tim TABUR Kejati Sumsel Berhasil Amankan DPO Kasus Pencurian, Andi Mulya Bakti Bin Toni
- Polres Kampar Ungkap Kasus Curanmor, 13 Sepeda Motor dan 1 Tersangka Diamankan
- Gelar Operasi Keselamatan, Satlantas Kepulauan Meranti Bagi-Bagi Coklat Kepada Pengendara
- Hadir di Musda KNPI Kab Kep Meranti, Kapolres Ajak Bersinergi Pelihara Kamtibmas
- Fakta di Balik Upaya Penggulingan Ketua Umum PWI Hendry Ch Bangun
- Dalam Kisruh PWI Tak Ada Unsur Korupsi, Isu Cashback Itu Adalah Fee Marketing
- Alfedri, Bujang Kampung Sarana Pemkab Berikan Kemudahan Layanan dan Tampung Aspirasi Masyarakat
Depak Mukesh Ambani, Gautam Adani Kembali Jadi Orang Terkaya Asia
.jpg)
Jakarta, VokalOnline.Com - Gautam Adani kembali menjadi orang terkaya Asia versi Bloomberg Billionaires Index, Jumat (5/1) usai sempat lengser ke rangking kedua.
Berdasarkan laporan CNBC.com, Pendiri Adani Gruop itu kembali ke posisi puncak setelah mendepak Chairman Reliance Industries Mukesh Ambani, yang juga warga India.
Kekayaan Adani tembus US$97,6 miliar atau Rp1.516 triliun (kurs Rp15.538 per dolar AS). Sementara rivalnya, Ambani, berharta US$97 miliar atau setara Rp1.507 triliun.
Sebelumnya, Ambani berada di peringkat satu setelah laporan Hindenburg Research menuduh Grup Adani melakukan manipulasi saham dan penipuan akuntansi selama beberapa dekade.
Laporan tersebut mengikis kepercayaan investor dan menghapus miliaran nilai pasar perusahaan-perusahaan di bawah naungan Adani Group.
Februari 2023, Adani terdepak dari posisi sebagai orang terkaya nomor satu di Asia usai harga saham dari beberapa perusahaannya anjlok hingga US$74 miliar atau setara Rp1.110 triliun.
Adani kehilangan kekayaan dalam jumlah besar imbas laporan Hindenburg Research yang menuduh perusahaan melakukan penipuan short seller.
Meskipun Adani telah membantah dan mengatakan tuduhan tersebut tak berdasar, namun respons regulator Australia yang mengatakan akan meninjau hasil laporan tersebut memberikan sentimen negatif.
Kala itu, gara-gara sahamnya anjlok, posisi Adani sebagai orang terkaya ketiga dunia versi Forbes, lantas merosot ke peringkat 10.
Kini, bisnisnya mulai pulih. Grup Adani memiliki 10 perusahaan publik, termasuk Adani Port, yang menguat 2,8 persen pada sesi perdagangan hari ini di Asia.
Saham perusahaan-perusahaan tersebut perlahan-lahan naik lebih tinggi sejak bencana Hindenburg.(fit)**
Berita Terkait :
