- RAPP dan Bea Cukai Riau Perkuat Kolaborasi dalam Kampanye Wilayah Bebas Rokok Ilegal
- Sungai Raya Bergejolak, Petani Hadapi Penggarapan HPK oleh PT SBP
- Pandangan Praktisi Hukum Riau: OTT KPK terhadap Gubernur Riau Sarat Kejanggalan Prosedural
- Bupati Inhil Sambut Baik Kajari Inhil dan Ketua Pengadilan Negeri Tembilahan yang Baru
- Besok Stok Gas Elpiji di Meranti Aman
- MPCI-North Sumatera Chapter Gelar Silaturahmi Bersama MPCI-Riau Chapter di Kafe Kipi Kereta Api
- Fraksi Golkar Pekanbaru Ajukan Ranperda Inisiatif Pengelolaan Drainase dan Air Permukaan
- Kunjungi BPDP, Bupati Siak Perjuangkan Jalan Produksi Hingga Peremajaan Sawit Rakyat
- KPK Belum Tetapkan Status, Gubernur Abdul Wahid Dimintai Keterangan, Bukan OTT
- Luruskan Informasi, Tidak Betul KPK OTT Gubri Abdul Wahid
Kemlu RI Akui Terima Undangan Saudi Bahas Konflik Rusia-Ukraina

Jakarta, VokalOnline.Com - Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu) mengonfirmasi Jakarta menerima undangan rencana pertemuan yang membahas pertemuan Rusia-Ukraina di Arab Saudi pada akhir pekan ini.
"Soal pertemuan perdamaian Ukraina-Rusia oleh Arab Saudi ada undangan kepada Kemenko terkait,"ujar Juru bicara Kemlu RI, Teuku Faizasyah, saat konferensi pers di Kantin Diplomasi Kemlu, Jakarta Pusat, Selasa (1/8).
Ia lalu berkata, "Namun, belum bisa dipastikan apakah Indonesia akan mengirim delegasi dari pusat atau kah diwakilkan oleh perwakilan kita di negara tersebut ya." Faizasyah juga tak bisa memastikan posisi Indonesia di pertemuan tersebut.
Indonesia sempat menyatakan keinginan untuk menjadi juru damai usai Presiden Joko Widodo berkunjung ke Ukraina dan Rusia pada 2022 lalu. Wall Street Journal sebelumnya melaporkan sekitar 30 negara bakal menggelar pertemuan di Jeddah pada 5-6 Agustus. Mereka akan membahas soal perang Rusia-Ukraina.
Sejumlah diplomat yang mengetahui agenda itu menyebut peserta pertemuan terdiri dari negara-negara Barat. Beberapa negara seperti Indonesia, Mesir, Meksiko, Chile, hingga Zambia, juga dilibatkan dalam pertemuan itu.
Hingga kini, terdapat sejumlah negara yang mengkonfirmasi hadir di antaranya Inggris, Afrika Selatan, dan Uni Eropa. Barat berharap pembicaraan itu bisa menggalang dukungan internasional soal perundingan damai yang menguntungkan Ukraina.
Sejak invasi, banyak negara yang mendesak Rusia-Ukraina agar melakukan dialog damai. Beberapa negara lain bahkan mengajukan peace plan. Namun, hingga kini belum menuai hasil.
Rusia dan Ukraina memiliki pertimbangan masing-masing soal proposal damai dan tak satu suara. Pengamat menilai proposal damai sulit diterima kedua pihak karena tiap-tiap usul itu hanya mewakili kepentingan nasional negara yang mengajukan.(vol/fit)**
Berita Terkait :
- Suherwin Muncul di KPU, Saat PAN Nomor 12 Daftarkan Caleg di KPU Inhu 0
- Pengadaan Mobil Listrik Sesuai Instruksi Presiden0
- 9 Poin Krusial di UU KUHP Mengancam Kebebasan Pers, Pasal 351-352 Ancaman Nyatanya 0
- Target Medali Emas, Inkanas Riau Ikut Piala Kapolresta Barelang di Batam 20220
- Dua Tokoh Alumni 1973 Pesantren Sumatra Thawalib Parabek Hadir Milad ke 112 Tahun0
_Black11.png)









