- 22 Keluarga Penerima Manfaat Terima BLT di Desa Bongkal Malang
- Cooling System, Jaga Persatuan Persaudaraan dan Kedamaian Pasca Pilkada
- KEJATI SUMSEL DAN KEJARI PALEMBANG MENERIMA PENGHARGAAN DARI KPK
- MEMPERINGATI HAKORDIA : KAJATI AGOES SP MINTA PERBAIKAN TATA KELOLA ORGANISASI DALAM DISKUSI PANEL
- KAJATI MALUKU AGOES SP PIMPIN UPACARA PERINGATAN HARI ANTI KORUPSI SEDUNIA TAHUN 2024
- Di Lepas Wabup Husni Etape III City Race Tour De Siak Punya Tantangan Tersendiri Bagi Para Rider
- Wakil Ketua DPRD, Kapolres Rohil Temui Warga Pasca Pilkada Damai 2024
- Penghargaan Jurnalistik Adinenegoro 2024 Kebanggan Wartawan Indonesia, Dorong Karya Berkualitas
- Sukses Digelar Wabup Husni Resmi Tutup Tour de Siak 2024
- Muhammad Izzat Hilmi Halil Dari Malaysia Pro Cycling Juarai Etape III Tour De Siak 2024
Pemimpin Iran Sebut Iran Bisa Perkaya Uranium Hingga 60 Persen
pemimpin.iran/republika
Vokalonline.com - Dilansir dari CNN Indonesia -- Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei mengatakan bahwa negaranya bisa meningkatkan pengayaan uranium untuk bahan bakar nuklir hingga 60 persen jika diperlukan. Hal ini melebihi batas yang disyaratkan dalam perjanjian yang disepakati pada 2015.
Di bawah kesepakatan nuklir yang sekarang, Iran diperbolehkan melakukan pengayaan uranium hingga 3,67 persen dan menyimpan cadangan tak lebih dari 300kg serta mengoperasikan tak lebih dari 5.060 mesin pemutar."Kami akan bertindak ke titik yang dibutuhkan dan negara mengharuskan. Kami dapat meningkatkan pengayaan hingga 60 persen untuk propelan nuklir dan keperluan lainnya," kata Khamenei mengutip AFP.
Pernyataan Khamenei disampaikan jelang batas akhir penetapan batas pengayaan uranium oleh parlemen Iran usai dilakukan inspeksi oleh Badan Energi Atom Dunia (IAEA).Duta besar Iran untuk PBB, Kaze Gharibabadi mengatakan pembatasan baru akan berlaku mulai tengah malam."Instruksi yang diperlukan telah dikeluarkan untuk fasiltitas nuklir," kata Gharibabadi.Kepala IAEA, Rafael Grossi dalam pertemuan terakhir di Teheran akhir pekan lalu mengatakan kedua pihak melakukan kesepakatan teknis selama tiga bulan untuk memenuhi tuntutan parlemen.AS mengaku prihatin dengan aturan sementara pengayaan uranium itu dan mendesak Iran untuk sepenuhnya mematuhi verifikasi program nuklirnya.Kesepakatan itu muncul ketika Iran, Presiden AS Joe Biden, dan Uni Eropa berupaya membuka pintu perundingan nuklir dengan mencabut sanksi terhadap Teheran sebagai imbalan atas pembatasan program nuklirnya.
Kesepakatan itu hampir gagal sejak mantan Presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik diri pada 2018 dan kembali memberlakukan sanksi terhadap negara, lembaga pemerintah, badan usaha, hingga individu yang memberikan tekanan bagi Iran. Trump beralasan menjatuhkan sanksi karena Iran melanjutkan program rudal dan terlibat dalam konflik di Timur Tengah.Merespons sanksi yang diberikan AS, selama setahun terakhir Iran secara bertahap membatalkan sejumlah komitmen, termasuk melanjutkan pengayaan uranium hingga 20 persen sejak awal 2021.Menurut laporan perwakilan Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi, proses pengayaan uranium menggunakan tiga mesin putar (centrifuge) yang terhubung. Salah satu di antaranya adalah mesin 1.044 IR-1, yang merupakan mesin pengayaan uranium generasi pertama yang dimiliki Iran.Teheran berulang kali membantah tuduhan bahwa pengayaan uranium untuk membangun senjata nuklir. Iran menyatakan program nuklir yang mereka lakukan saat ini adalah untuk tujuan damai, yakni pembangkit energi.Menurut laporan Kementerian Luar Negeri AS pada 2020, tidak ditemukan adanya indikasi Iran membuat senjata nuklir.Akan tetapi, para pakar menyatakan cadangan uranium yang diperkaya dengan tingkat rendah di Iran saat ini cukup untuk membuat dua senjata nuklir jika memang mereka berniat melakukannya.
(evn)
Berita Terkait :
- Kawanan Penculik Nigeria Membebaskan 53 Sandera0
- Presiden AS Gelar Peringatan Kematian akibat Covid Tembus 500 Ribu0
- Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar Karena Kudeta0
- Pesawat Militer Nigeria Jatuh0
- Pesawat Militer Meksiko Jatuh, Pilot dan Beberapa Tentara Tewas0