- Bawaslu Inhu Gelar Rakernis Terkait Kampanye Pilkada Serentak 2024
- Doktor Ninik Ketua Dewan Pers Nan Sok Kuasa Usir dan Gembok Kantor PWI (2)
- Emak-Emak di Siak Antusias Sambut Program USG Gratis dari Alfedri-Husni
- Cooling System Pilkada Damai, Kapolres Bersama KPU dan BAWASLU, ajak LO PASLON Patuhi jadwal
- Kepala BKPSDM Siak Himbau Calon ASN PPPK Jangan Percaya Dengan Oknum Janjikan Kelulusan
- Pjs Bupati Siak Indra Purnama Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi, Stunting, dan Pembangunan
- Kapolres Kunjungi MUI Rohil Jalin Sinergi Pilkada Damai 2024
- Bahas Tentang Prioritas, Pjs Bupati Kepulauan Meranti Rakor dengan Pj Gubernur Riau
- "Guru Sejahtera, Pendidikan Maju: Sinergi Dinas Pendidikan dan PGRI Riau untuk Masa Depan"
- Kapolres dan Sentra Gakkumdu Samakan Persepsi Hadapi Pilkada 2024
Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar Karena Kudeta
bendera.uni.eropa/liputan6
Vokalonline.com - Dilansir dari CNN Indonesia -- Uni Eropa sepakat untuk menjatuhkan sanksi kepada militer Myanmar sebagai respons atas kudeta yang mereka gencarkan pada 1 Februari lalu.
"Kami sepakat untuk menjatuhkan sanksi terhadap militer yang bertanggung jawab atas kudeta dan kepentingan ekonomi mereka," ujar Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, sebagaimana dikutip AFP, Senin (22/2).
Ia kemudian berkata, "Semua bantuan finansial langsung dari sistem pembangunan kita untuk program reformasi pemerintahan [Myanmar] ditangguhkan."
Meski demikian, Borrell memastikan bahwa Uni Eropa tidak akan memutus hubungan dagang dengan Myanmar karena akan berdampak pada masyarakat umum di negara tersebut.
Tak hanya Uni Eropa, Perserikatan Bangsa-Bangsa juga berencana menjatuhkan sanksi atas militer Myanmar yang melancarkan kudeta pada awal bulan ini.
Myanmar terus menjadi sorotan dunia setelah angkatan bersenjata (Tatmadaw) menahan pemimpin de facto negara tersebut, Aung San Suu Kyi, dan mengumumkan kudeta pada 1 Februari lalu.
Selain Suu Kyi, Tatmadaw menahan sejumlah pejabat pemerintahan sipil lain, seperti Presiden Myanmar, Win Myint, dan sejumlah tokoh senior partai berkuasa, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), pada Senin dini hari.
Beberapa jam setelah penahanan pejabat, Tatmadaw mengumumkan status darurat militer selama satu tahun melalui stasiun televisi mereka, Myawaddy TV.
Dalam pengumuman itu, militer juga menyatakan kekuasaan pemerintah Myanmar telah diserahkan kepada Panglima Militer Myanmar, Jenderal Min Aung Hlaing.
Kudeta berlangsung setelah militer dan pemerintah sipil Myanmar berselisih selama beberapa bulan terkait hasil pemilihan umum pada 8 November lalu.
Militer Myanmar menganggap pemilu yang dimenangkan oleh Suu Kyi dan partainya, NLD, curang. Tatmadaw menuding ada setidaknya 8 juta pemilih palsu yang terdaftar dalam pemilu lalu.
(has)
Berita Terkait :
- Pesawat Militer Nigeria Jatuh0
- Pesawat Militer Meksiko Jatuh, Pilot dan Beberapa Tentara Tewas0
- Arab Saudi Buka Pendaftaran Tentara Wanita0
- Makanan Bernuansa Duka Di Berbagai Negara0
- Akibat Minyak, Terumbu Karang Laut Merah Terancam Ompong0