Waduh, Ada Romusa dan Kerja Rodi di PT Alam Sari Lestari Yang Pailit Inhu
Disuruh Kerja Tapi Tidak Diupah

Publisher Vol/Zul Riau
11 Nov 2024, 22:45:36 WIB
Waduh, Ada Romusa dan Kerja Rodi di PT Alam Sari Lestari Yang Pailit Inhu

Warga Desa Pulau Jumat sedang menyusuri perkebunan masyarakat meninggalkan lokasi kebun PT Alam Sari Lestari


Inhu, VokalOnline.Com - Jika Romusa dan Kerja Rodi bentuk kerja paksa yang diterapkan di Indonesia pada masa penjajahan, kali ini terjadi kembali seperti Romusa dan Kerja Rodi dilakukan di perkebunan PT Alam Sari Lestari (yang pailit) di Kecamatan Rengat Barat Kabupaten Indragiri hulu (Inhu)-Riau. Namun, belum belum sempat mendapatkan intimidasi 

Informasi kerja Romusa dan Kerja Rodi diketahui Senin (11/11/2024) di perkebunan PT Alam Sari Lestari lokasi Kebun Desa Talang Jerinjing Kecamatan Rengat Barat, setelah empat orang buruh kebun meninggalkan lokasi kerja akibat tidak mendapatkan gaji serta pinjaman kerja, setelah satu bulan kerja.

Dari empat orang pekerja kebun kelapa sawit PT Alam Sari Lestari yang tidak digaji dan meninggalkan lokasi kebun diketahui bernama Hendri Sanjaya, Ilham, Muhammad Surya dan Anton. Masing masing pekerja tersebut berasal dari Desa Pulau Jumat Kecamatan Kuala Cenaku.

"Saya sudah satu bulan kerja, jangankan dapat gaji, pinjamanpun kami tak diberikan. Karena terlanjur kerja, maka kami tetap pertahankan agar dapat gaji, namun kami sudah tidak sanggup lagi, maka kami keluar," ujar Muhammad Surya ketika perkebunan PT Alam Sari Lestari berjalan menyusuri perkebunan warga belasan kilo meter bertemu dengan wartawan.

Sedangkan Hendri Sanjaya bersama rekanya Ilham dan Anton mengaku baru lima belas hari kerja, mengaku tidak kuat melakukan kegiatan pruning kebun kelapa sawit PT Alam Sari Lestari karena tidak mendapatkan upah sesuai dijanjikan dan harus berjalan belasan kilo meter meninggalkan lokasi PT Alam Sari Lestari menuju Desa Pulau Jumat tempat asalnya.

"Untuk makan pun kami harus ke pondok orang lain, tidak sesuai janji. Janjinya ada pinjaman untuk tinggal dirumah, saat minta gaji kami dijanjikan aja," jelasnya.

Beredar kabar, kalau PT Alam Sari Lestari sudah pailit dan dibeli oleh Dedi Handoko pengusaha hiburan malam di kota Pekanbaru, pembelian kebun PT Alam Sari Lestari oleh Dedi Handoko dilakukan dengan cara memenangkan lelang, namun belum ada keterangan Dedi Handoko terkait pembelian PT Alam Sari Lestari olehnya menggunakan badan hukum PT Sinar Belilas Perkasa.

Dedi Handoko juga belum berhasil dikonfirmasi wartawan, terkait informasi kebenaran atas pembelian PT Alam Sari Lestari di Inhu. Dihubungi via telpon juga tidak aktif.

"Intinya kami ni ya gaji kami dikeluarkan sesuai hasil kerja kami. Kami tidak mau lagi kerja di PT Alam Sari Lestari," ujar pekerja kebun yang meninggalkan lokasi kebun PT Alam Sari Lestari seraya mengatakan tidak mengetahui siapa bos PT Alam Sari Lestari yang Pailit tersebut.

Pekerjaan yang dikerjakan sesuai janji tersebut, nilai upah Rp4500 satu batang pohon kelapa sawit yang di pruning dan Rp260 ribu untuk upah nebas belukar didalam kebun PT Alam Sari Lestari. "Nebasnya sangat susah bang, kayu dan rumputnya dua kali lipat melebih tinggi badan saya," kata Muhammad Surya berkisah.

Sebagai informasi, kerja Rodi adalah kerja paksa yang dilakukan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia, khususnya pada era tanam paksa sekitar tahun. 1830-1870. Saat itu Rakyat Indonesia dipaksa bekerja tanpa bayaran dalam proyek-proyek pembangunan seperti irigasi, jalan, benteng, dan infrastruktur lainnya. 

Kerja rodi banyak dilakukan di Pulau Jawa dan dianggap sebagai salah satu bentuk eksploitasi kolonial yang membebani rakyat Indonesia dimasa itu.

Sedangkan Romusa, adalah kerja paksa yang diterapkan oleh Jepang saat menduduki Indonesia sekitar tahun 1942-1945 selama Perang Dunia II. Dalam sistem Ronusa, Jepang memaksa rakyat Indonesia bekerja keras di proyek-proyek militer, baik di dalam negeri maupun di luar Indonesia, seperti membangun jalur kereta api dan pertahanan militer di beberapa negara Asia Tenggara. 

Pekerja Romusa dipaksa bekerja dalam kondisi yang sangat buruk, dan banyak yang mengalami penyiksaan atau meninggal karena kerja paksa. **Vol/Ram

Berita Terkait :




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook

View all comments

Write a comment